Peran Pendidikan Pesantren di Era Modern


Pada permulaan abad ke-20 terjadi beberapa pembaharuan dalam system pendidikan Islam di Indonesia. Berbicara mengenai pendidikan islam di Indonesia, kita tidak mugkin terlepas dari pesantren. Dalam kondisi demikian, pesantren diharapkan mampu mempertahankan eksitensinya dengan cara memecahkan beberapa tantangan zaman dengan tetap mempertahankan tradisi keilmuan dan budaya yang sudah lama dikembangkan dalam pesantren.

Pesantren harus memiliki strategi-strategi terbaru guna menyesuaikan diri dengan perkembangan arus modernsasi. Tentunya, dalam proses ini terdapat banyak tantangan-tantangan yang ada, salah satunya ialah globalisasi. Globalisasi sangat berpengaruh hampir di semua kalangan masyarakat, terutama dalam aspek moral dan tingkat selektifitas pendidikan masyarakat Indonesia.  Jadi, pesantren sangat berperan penting di era modern ini untuk mempertahankan nilai-nilai khazanah dan tradisi pendidikan Islam yang luhur.

Pada zaman modern ini, pondok pesantren dihadapkan oleh tantangan-tantangan yang lebih besar, karena mau tidak mau era globalisasi ini membawa pengaruh besar dalam dunia islam, dimana serangan budaya luar telah merata dan menyebar di kalangan masyarakat islam.    Oleh sebab itu, demi menjawab tantangan-tantangan ini, pesantren sangat berperan penting dalam mendidik akhlaq dan moral para genersi masa kini, karena akhlaq merupakan hal terpenting yang harus ditanamkan dalam diri sejak kecil dan tidak mungkin harus hilang begitu saja sebab terbawa arus tantangan globalisasi ini. Di samping itu, pesantren juga harus memaksimalkan perannya lagi agar pesantren juga dapat menguasai dan menyeimbangkan antara ilmu umum dan ilmu agama agar pesantren tidak kehilangan eksitensinya di zaman modern ini. Selain itu, pesantren juga berperan penting dalam memajukan pendidikan nasional agar dapat mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan siap berkompetisi di dunia luar.

Pondok pesantren tidak terlepas terhadap tantangan-tantangan era globalisasi ini. Banyak tantangan yang terjadi didalamnya yaitu diantaranya berupa tantangan IPTEK yang harus dipelajari dan dihadapi oleh para santri guna mengikuti arus perkembangan zaman dengan tetap memperhatikan dan memilah antara yang baik dan buruk maupun antara yang memberikan kemanfaatan dan kemudlorotan.  Tantangan dalam pengembangan ilmu juga harus diperhatikan, pesantren sebenarnya harus mampu menyeimbangkan Ilmu Umum dan Ilmu Agama bukan hanya ilmu agama saja.  Selain itu,ada juga tantangan dalam bentuk tuduhan-tuduhan miring tentang pesantren atau aliran maupun faham yang menyimpang yang ada dalam pesantren. Yang paling penting adalah membangun dan mempertahankan akhlaqul karimah dalam diri para santri yang sesuai dengan syariat Islam. Dari tantangan-tantangan tersebut, tentunya pesantren harus memaksimalkan perannya di era globalisasi ini.

Tentunya dalam menghadapi tantangan era globalisasi ini, pesantren harus bisa melakukan adaptasi sebagai bentuk respon terhadap perkembangan zaman.  Karena itu, pesantren harus paham tentang perubahan social dan kemajuan teknologi informasi di setiap zamannya. Jadi, tidak boleh membatasi diri hanya pada tradisi yang selama ini dikembangkan. Disini pesantren harus membuka diri dengan melakukan perombakan pola fikir dan tata kerja baru yang rasional dengan menggabungkan pengajaran tradisonal pesantren dan sekolah.

Untuk mempertahankan eksitensi pesantren di era modern ini, tentunya dibutuhkan strategi-strategi pengembangannya di era globalisasi ini. Dalam hal ini, lima elemen dalam pesantren sangat berperan penting guna pertahanan eksitensi pesantren itu sendiri. Lima elemen tersebut ialah pondok (asrama), masjid, santri, pengajian kitab kuning dan kiyai.  Pesantren mendapatkan dukungan dari pemerintah dalam bentuk memberikan bantuan dana untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan pondok pesantren, dalam pesantren juga pendidikannya harus diterapkan management yang modern dalam pengelolaannya dengan menambah jenis kegiatan ketrampilan dalam pesantren.  Selain itu, di era modern ini fungsional masjid terhadap masyarakat juga dapat berperan penting. Masjid juga dapat dijadikan sebagai formula teologi, fiqh politik, khazanah ilmu, dan peradaban. 

Adanya pengakuan masyarakat bahwa pesantren merupakan banteng moral bangsa serta kyainya dijadikan figure dalam masyarakat itu sendiri merupakan hal terpenting dalam peran eksitensi pesantren. Pesantren juga menerapkan kurikulum terbaru yang penyusunannya tidak lagi berdasarkan pada konsep plain for student tetapi plain by student.

Standardisasi pesantren di era globalisasi ini harus ada dan harus dicapai oleh setiap pesantren modern. Pesantren harus mengajarkan system pendidikan yang tangguh dalam internalisasi iman dan taqwa serta karakter yang positif. Tentunya hal ini tidak hanya di ajarkan saja atau secara tekstualis saja tetapi harus dijelaskan dengan rinci, diterapkan serta dikembangkan. Pesantren juga dituntut untuk harus tetap unggul dalam penguasaan IPTEK dan seni. Selanjutnya, pesantren juga harus bisa membentuk karakter positif terhadap para santri serta pesantren juga harus berbasis system holistic integrative agar pesantren tetap unggul dalam era globalisasi ini dengan tetap berpegang teguh terhadap ajaran tradisi keislamannya.

Essay Peran Pendidikan Pesantren di Era Modern ini dikirim oleh: Alief Yundha Ayu Fitri (aliefyundha@gmail.com) NIM : 18105030123 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Fakultas Ushuluddin.

Ingin karya tulis Anda terpublikasi di situs web www.salamedukasi.com GRATIS,  info lebih lanjut silahkan klik di sini.

0 Response to "Peran Pendidikan Pesantren di Era Modern"

Post a Comment