Hidup Damai Tanpa Gengsi

Gengsi dalam KBBI dapat berarti kehormatan dan pengaruh; harga diri; martabat (tingkat harkat / derajat / kemuliaan dan sebagainya; taraf; mutu; nilai; harga kemanusiaan). Yang benar dalam hidup ini adalah sesuai dengan kebutuhan. Jika dirasa memang merupakan kebutuhan, hati-hati bisa jadi apa yang diupayakan merupakan bagian dari memenuhi rasa gengsi sendiri.

Jika ditelisik lebih jauh ada beberapa hal yang membuat orang dihargai oleh orang lainnya diantaranya lebih tua, lebih pandai, lebih kaya, dan lain-lain yang pada intinya memiliki kelebihan yang mana kelebihan-kelebihan tersebut didapat dari proses yang tidak mudah secara umum.

Namun untuk dihormati oleh orang lainnya bukan semata karena kekayaan dan bukan semata kepandaian, namun yang terpenting adalah hormat orang lain maka Anda akan dihormati orang lain. Ini adalah kata kunci daripada artikel ini. Tidak harus pandai untuk dihormati orang lain, tidak harus kaya untuk dihormati orang lain, namun jika ingin lebih memang kita harus terus mengembangan sumber daya manusia dari diri-sendiri, meningkatkan ekonomi agar dapat memberikan bantuan lebih pada orang lain, dan kelebihan-kelebihan lainnya yang nantinya dengan adanya kelebihan itu akan dapat menutupi atau membantu orang lain yang membutuhkan.


Jika dari segi ekonomi, gengsi ini contohnya ketika ada teman yang memiliki mobil baru, padahal jelas kita tidak membutuhkan mobil karena memang pekerjaan kita hanya memerlukan motor, namun dengan susah payah kita kredit mobil yang hanya untuk bermain-main saja tentu ini merupakan salah satu bagian dari gengsi, kecuali jika memang kita memiliki kemampuan ekonomi yang sanggup membeli mobil dengan tunai tanpa melakukan pinjaman atau kredit. Dalam kasus ini tentu beda jika kita memang memiliki usaha yang memerlukan mobil untuk memperlancar usaha kita, misalnya untuk antar jemput barang yang justru lebih ekonomis memiliki mobil sendiri walaupun dengan kredit atau mencicil dibandingkan dengan sewa mobil orang lain. Dari segi kepintaran pun, sok tahu sesuatu yang sebenarnya kita juga belum memahami dengan baik sudah kita sampaikan untuk mendapatkan gengsi agar diakui sebagai orang pintar itu juga tidak baik yang pada akhirnya nanti akan membuat malu saat ternyata orang yang kita ajak berkomunikasi itu tahu bahwasannya apa yang kita sampaikan tidak benar. Ini justru akan merendahkan kita di mata orang lain bukan, maka tetap apa adanya, akui jika memang belum tahu.

Pada intinya, jangan sampai kita terjebak dalam hutang yang berkepanjangan yang menyebabkan hidup lebih susah karena lebih besar pasak daripada tiang (lebih besar pengeluaran daripada pemasukan). Kaya secara lebih luas bukan semata kaya dalam ekonomi tapi juga kaya ilmu yang keduanya pada muaranya adalah kaya amal kebaikan dan kaya manfaat.

Untuk mencapai kehormatan langkah awal kita adalah menghargai diri sendiri, menghormat diri sendiri kemudian bisa menghargai dan menghormat orang lain sembari terus berusaha dan memperbaiki kualitas diri agar nantinya dapat lebih bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, dan orang lainnya. Bukankan kesehatan merupakan salah satu kekayaan yang tak ternilai yang harus kita syukuri setiap waktu. Hiduplah apa adanya, namun upaya dan do'a tetap optimal. Sabar, syukur, dan ikhlas akan menjadi bumbu-bumbu dalam menikmati indahnya kehidupan ini. Salam Edukasi...!

0 Response to "Hidup Damai Tanpa Gengsi"

Post a Comment