Panduan/Juknis Operasional Penyenggaraan BK (Bimbingan Konseling) SMA

Sahabat Edukasi yang berbahagia... Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas (SMA) – Bimbingan dan konseling di sekolah diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya atau mencapai perkembangan secara optimal. Fasilitasi dimaksudkan sebagai upaya memperlancar proses perkembangan peserta didik/konseli, karena secara kodrati setiap manusia berpotensi tumbuh dan berkembang untuk mencapai kemandirian secara optimal.

Bimbingan dan konseling menggunakan paradigma perkembangan individu, yang menekankan pada upaya mengembangkan potensi-potensi positif individu. Semua peserta didik/konseli berhak mendapatkan layanan bimbingan dan konseling agar potensinya berkembang dan teraktualisasi secara positif. Meskipun demikian, paradigma perkembangan tidak mengabaikan layanan-layanan yang berorientasi pada pencegahan timbulnya masalah (preventif) dan pengentasan masalah (kuratif).

Upaya mewujudkan potensi peserta didik/konseli menjadi kompetensi dan prestasi hidup memerlukan sistem layanan pendidikan integratif. Kompetensi hidup ditumbuhkan secara isi-mengisi atau komplementer antara guru bimbingan dan konseling atau konselor dengan guru mata pelajaran dalam satuan pendidikan. Setiap peserta didik/konseli memiliki potensi (kecerdasan, bakat, minat, kepribadian, kondisi fisik), latar belakang keluarga, serta pengalaman belajar yang berbeda-beda. Hal ini menyebabkan peserta didik/konseli memerlukan layanan pengembangan yang berbeda-beda pula.


Perkembangan peserta didik/konseli tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Perubahan yang terjadi dalam lingkungan dapat mempengaruhi gaya hidup warga masyarakat, termasuk peserta didik/konseli. Pada dasarnya peserta didik/konseli SMA memiliki kemampuan menyesuaikan diri, baik dengan diri sendiri maupun lingkungan. Proses penyesuaian diri akan optimal jika difasilitasi oleh pendidik, termasuk guru bimbingan dan konseling atau konselor. Penyesuaian diri yang optimal mendorong peserta didik/konseli mampu menghadapi masalah-masalah pribadi, sosial,belajar dan karir.

Berikut daftar isi yang diuraikan dalam buku Panduan/Juknis Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas (SMA) di bawah ini:

DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
SAMBUTAN DIRJEN GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
TIM PENYUSUN PANDUAN
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Landasan Perundang-undangan
C. Hakekat Bimbingan dan Konseling
D. Tujuan
E. Pengguna

BAB II PEMAHAMAN KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK/KONSELI
A. Karakteritik Peserta Didik/Konseli
1. Aspek Fisik
2. Aspek Kognitif
3. Aspek Sosial
4. Aspek Emosi
5. Aspek Moral
6. Aspek Religius
B. Tugas Perkembangan Peserta Didik/Konseli SMA
C. Keterkaitan Tugas Perkembangan dan Standar Kompetensi Kemandirian Peserta Didik
D. Teknik-teknik Pemahaman Peserta Didik/Konseli
1. Teknik Tes
2. Teknik Non Tes
E. Pemanfaatan Data Hasil Asesmen untuk Memahami Peserta Didik/Konseli

BAB III PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Tahap Persiapan (Planning) Perencanaan Program
1. Melakukan asesmen kebutuhan
2. Mendapatkan dukungan pimpinan dan komite sekolah
3. Menetapkan dasar perencanaan layanan
B. Tahap Perancangan ( Designing)
1. Penyusunan Program Tahunan Bimbingan dan Konseling
2. Penyusunan Program Semesteran Bimbingan dan Konseling

BAB IV PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Ruang Lingkup dan Pelaksana
B. Layanan Langsung
1. Konseling Individual
2. Konseling Kelompok
3. Bimbingan kelompok
4. Bimbingan Klasikal
5. Bimbingan Kelas Besar/Lintas Kelas
6. Konsultasi
7. Kolaborasi
8. Alih Tangan Kasus
9. Kunjungan Rumah
10. Layanan Advokasi
11. Konferensi Kasus
C. Layanan Melalui Media
1. Papan Bimbingan
2. Kotak Masalah
3. Leaflet
4. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling
D. Peminatan Peserta didik/konseli
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Langkah-langkah
4. Waktu Penetapan Peminatan
5. Tugas dan Tanggung Jawab Para Pihak Terkait
E. Kegiatan Administrasi
1. Pelaksanaan dan Tindak Lanjut Assesmen Kebutuhan
2. Penyusunan dan Pelaporan Program Bimbingan dan Konseling
3. Pelaksanaan Administrasi dan Manajemen Bimbingan dan Konseling
F. Kegiatan Tambahan dan Pengembangan Keprofesian Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor
1. Kegiatan Tambahan
2. Keprofesian Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor

BAB V EVALUASI, PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
A. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
2. Tujuan Evaluasi
3. Jenis Evaluasi
4. Langkah-langkah Evaluasi
5. Kriteria Keberhasilan Program
B. Pelaporan
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Langkah-langkah Penyusunan Laporan
4. Sistematika Laporan
C. Tindak Lanjut
1. Pengertian
2. Tujan
3. Langkah-langkah Tindak Lanjut

BAB VI PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Download selengkapnya buku Panduan/Juknis Operasional Penyenggaraan BK (Bimbingan Konseling) SMA, silahkan klik pada tautan yang tersedia di bawah ini:

a

0 Response to "Panduan/Juknis Operasional Penyenggaraan BK (Bimbingan Konseling) SMA"

Post a Comment