Download/Unduh File PDF Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V

Sahabat Edukasi yang berbahagia... Lupakan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)! Secara resmi, pedoman tata aksara bahasa Indonesia telah berganti nama dan mengalami penyempurnaan signifikan menjadi Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V. Keputusan ini disahkan melalui Surat Keputusan Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 pada 16 Agustus 2022. Bagi Anda para penulis, mahasiswa, atau profesional, tidak menguasai aturan terbaru ini sama saja dengan berisiko melakukan kesalahan fatal dalam tulisan resmi.

Perubahan paling mencolok dalam EYD Edisi V terletak pada penulisan kata sandang dan gelar, namun yang paling menarik perhatian adalah aturan tentang kata Maha-. Dalam EYD V, penulisan bentuk terikat maha- yang diikuti oleh kata dasar atau kata berimbuhan yang merujuk pada sifat atau nama Tuhan harus ditulis terpisah dengan huruf awal kapital. Jadi, mulai sekarang, penulisan yang benar adalah Yang Maha Esa atau Tuhan Yang Maha Pengasih. Aturan ini menegaskan bahwa penulisan Mahakuasa (merangkai) tetap benar jika kata dasarnya sudah dianggap satu kata atau tidak merujuk langsung pada nama diri Tuhan, tetapi penulisan yang merujuk pada sifat wajib dipisah.


Selain itu, EYD V juga menyempurnakan penggunaan kata kekerabatan. Huruf kapital wajib digunakan untuk kata seperti Bapak, Ibu, Kakak, Adik jika digunakan sebagai sapaan langsung ("Selamat datang, Bapak!") atau sebagai pengacuan yang menggantikan nama ("Besok Paman akan datang"). Namun, aturan paling unik adalah klarifikasi untuk menghindari salah pengertian pada gabungan kata. Pernahkah Anda menulis ibu bapak kami? Dalam EYD V, jika maksud Anda adalah 'ibu dan bapak kami', Anda wajib menuliskannya dengan tanda hubungibu-bapak kami. Sementara, ibu bapak-kami merujuk pada 'ibu dari bapak kami' (nenek).

Terakhir, EYD V mempertegas kekayaan bahasa daerah dengan secara resmi menambahkan Monoftong eu yang dilafalkan [œ], yang biasanya ditemukan dalam bahasa Sunda, contohnya pada kata seudati. EYD V juga kini memungkinkan penggunaan tanda diakritik (seperti ê) untuk membedakan pelafalan vokal e guna menghindari ambiguitas, misalnya membedakan kata teras (beranda/serambi) dengan teras (pejabat teras).

Dengan adanya EYD Edisi V, kita diajak untuk lebih presisi dalam menggunakan Bahasa Indonesia. Jangan sampai tulisan Anda basi karena masih menggunakan aturan lama! Yuk, bagikan informasi penting ini ke rekan-rekan Anda agar kita semua fasih berbahasa Indonesia sesuai kaidah terbaru! Download/unduh EYD Edisi V pada tautan di bawah ini. Semoga bermanfaat dan terima kasih. Salam Edukasi!

0 Response to "Download/Unduh File PDF Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) Edisi V"

Post a Comment