Sahabat Edukasi yang berbahagia... Penyempurnaan Kurikulum merupakan konsekuensi yang tak terhindarkan seiring dengan perubahan dan perkembangan nilai-nilai dan peradaban manusia yang terjadi dalam masyarakat, baik yang sudah langsung dirasakan maupun yang terlihat sebagai tren yang sedang berkembang. Kami menyambut baik upaya pemerintah ini dengan turut serta menyempurnakan Kurikulum dan Bahan ajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, agar dapat menanggapi berbagai perubahan dan perkembangan tersebut.
Sesuai dengan Tradisi Gereja Katolik tentang penyusunan bahan pengajaran iman, maka dalam proses penyempurnaan Kurikulum dan Bahan ajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi pekerti ini, selain menjadikan kebijakan pemerintah tentang pendidikan pada umumnya dan pendidikan agama dan budi pekerrti khususnya sebagai landasan kerja, kami juga senantiasa bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik, Konferensi Wali Gereja Indonesia, para ahli Teologi dan Pastoral Kateketik dan menyerap aspirasi dari guru-guru agama Katolik di lapangan. Semuanya itu berorientasi demi melayani peserta didik lebih baik lagi.
Kurikulum dan Bahan ajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ini disusun dalam semangat upaya pembaharuan pendidikan nasional Indonesia yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun. 2003 tentang Standar Pendidikan Nasional, untuk menghasilkan SDM yang berkarakter Pancasila; sejalan dengan Visi dan Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana tertuang dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2020 tentangRencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024 memperkuat apa yang dicita-citakan negara dalam UUD 45 dan UU No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menekankan pentingnya out put Pendidikan yang berkarakter Pancasilais.
Dalam konteks pendidikan iman Gereja Katolik, Kurikulum dan Bahan Ajar Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, berusaha menegaskan kembali pendekatan kateketis sebagai salah pendekatan yang dianggap cukup relevan dalam proses pembinaan iman. Melalui pendekatan tersebut, peserta didikdiajak untuk mampu mereleksikan pengalaman hidupnya sehari-hari dalam terang iman akan Yesus Kristus sebagaimana tertuang dalam Kitab Suci, Tradisi maupun Magisterium, sehingga mampu menemukan keprihatinan serta kehendak Allah, dengan demikian mereka bertobat dan mewujudkan sikap tobatnya itu dalam tindakan nyata untuk membanggun hidup pribadi dan bersama makin sesuai dengan kehendak Allah. Tentu saja pendekatan lain masih sangat terbuka untuk digunakan. Demikian juga dimensi-dimensi hidup manusiawi dan hidup beriman, yakni: dimensi pribadi peserta didik dan lingkungannya, dimensi Yesus Kristus-baik yang secara tersembunyi dalam Perjanjian Lama dan secara penuh dinyatakan dalam Perjanjian Baru, dimensi Gereja dan dimensi masyarakat, dalam Kurikulum dan bahan ajar ini tetap dipertahankan. Dimensi-dimensi itu diolah dan dimunculkan baik secara spiral yang makin mendalam, maupun secara linear.
Buku ini disusun sebagai salah satu model yang diharapkan dapat membantu guru-guru agama dan peserta didik dalam mengembangkan imannya, yang tidak dapat dipergunakan dalam berbagai situasi. Oleh karena itu, para guru diharapkan tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang ada di lingkungannya masing-masing.
Bab 1.
Manusia Sebagai Citra Allah
A. Aku
Citra Allah Yang Unik
B. Aku
Bangga Sebagai Perempuan Atau Laki-Laki
Bab 2.
Kemampuan Dan Keterbatasanku
A. Aku
Memiliki Kemampuan
B.
Kemampuanku Terbatas
Bab 3.
Manusia Berkembang Berkat Peran Sesama
A. Peran
Keluarga Bagi Perkembanganku
B. Peran
Teman Bagi Perkembanganku
C. Peran
Sekolah Bagi Perkembanganku
D. Peran
Gereja Bagi Perkembanganku
Bab 4.
Yesus Teladan Hidupku
A. Yesus
Yang Berbelas Kasih
B. Yesus
Sang Pengampun
C.
Membangun Relasi Dengan Yesus
Bab 5.
Nilai-Nilai Dasar Hidup Bersama
A.
Kebebasan Anak-anak Allah
B. Sabda
Bahagia
0 Response to "Buku Siswa Kurikulum Prototipe Materi Pelajaran Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti SMP Kelas 7"
Post a Comment