Menengok Peran Orang Tua sebagai Pendidik Anak di Masa Pandemi Oleh Kinanti Anggit Rahayu, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri

Salamedukasi.com, Publikasikaryatulis - Seperti yang kita ketahui virus Covid-19 telah lama mewabah ke seluruh belahan dunia termasuk Indonesia. Tentunya pandemi ini sangat berpengaruh terhadap tatanan kehidupan di semua bidang, salah satunya bidang pendidikan. Sejak mewabahnya pandemi Covid-19 semua sekolah di Indonesia ditutup untuk mengurangi penyebaran virus ini, sehingga sekolah mengubah strategi pembelajaran dari belajar di sekolah menjadi belajar dari rumah atau dikenal dengan istilah (BDR).

Meskipun demikian pada dasarnya BDR ini sesuai dengan Trilogi pendidikan Ki Hajar Dewantara, yaitu pendidikan itu bersumber pada tempat yakni, rumah, sekolah, dan lingkungan. Walaupun siswa belajar di rumah tetapi hal ini tentu menjadi problem bagi peserta didik PAUD dan SD. Karena biasanya mereka belajar di sekolah selalu didampingi oleh guru, tetapi kini mereka harus belajar tanpa didampingi guru. Maka dari itu, sebagai pengganti guru di sekolah siswa harus didampingi oleh orang tuanya dengan tujuan materi pelajaran dari guru dapat sampai pada siswa sehingga siswa dapat memahami materi dengan baik.



Mengacu pada hal tersebut berarti memang sudah seharusnya orang tua ikut berperan aktif dalam proses pendidikan anak. Peran serta perhatian orang tua sangatlah penting bagi anak dengan tujuan agar anak tetap memperoleh pendidikan yang baik walaupun di tengah pandemi. Adanya Covid-19 ini membuat peran orang tua dibutuhkan lebih maksimal dalam proses mendidik anak.

Selama ini yang kita ketahui pada awalnya sekolah tidak begitu melibatkan orang tua dalam proses pendidikan anak. Orang tua hanya dilibatkan ketika diadakan rapat dan membayar SPP, sehingga muncullah pemahaman bahwa peran orang tua dalam pendidikan anak hanya sebatas mengikuti rapat dan membayar SPP. Padahal peran orang tua lebih dari itu, orang tua juga turut berperan mendidik anak dalam belajar. Dengan adanya BDR ini sebenarnya mengembalikan fitrah awal orang tua sebagai pendidik anak.

Memberikan Edukasi

Memberikan edukasi atau pendidikan merupakan  salah satu fungsi dan peran keluarga. Pendidikan anak dimulai sejak berada di lingkungan keluarga, dalam hal ini Ibu lebih dominan dalam memainkan peranannya. Adapun peran orang tua untuk pendidikan anak-anaknya di antaranya yaitu membimbing sikap serta keterampilan yang mendasar, contohnya pendidikan agama tujuannya agar anak patuh terhadap aturan, dan untuk membiasakan perilaku baik. Selain itu orang tua sebagai pendidik anak dapat memberikan edukasi yang berorientasi pada penanaman nilai-nilai positif untuk menunjang  tercapainya kesejahteraan anak. Memberikan motivasi juga dapat dilakukan orang tua. Tujuannya agar anak tetap bersemangat ketika melakukan kegiatan di rumah,dasarnya anak akan termotivasi untuk melakukan suatu hal ketika mendapat dorongan dari orang terdekat,seperti orang tua.

Menjadi Role Model bagi Anak

Orang tua sebagai orang terdekat di lingkungan anak dapat mendidik anak dengan  menjadi contoh perilaku (role model) yang baik dalam kehidupan sehari-hari, dengan seperti itu anak akan mencontoh perilaku baik tersebut sehingga akan menjadi pembiasaan baik bagi anak. Rakhmawati (2015) menyatakan bahwa anak akan meniru perilaku orang tuanya karena anak melihat hal tersebut baik itu yang positif ataupun yang negatif, hal yang ditiru oleh anak contohnya meniru kebiasaan, pergaulan orang tua, perilaku, ataupun aktivitas sehari-hari yang dilakukan orang tua. Dengan begitu orang tua menjadi sumber pertama anak untuk belajar karena pada dasarnya anak memiliki dorongan untuk meniru suatu pekerjaan, baik itu dari orang tua maupun dari orang lain (Taubah, 2016).  Orang tua sebagai  role model akan memberikan sebuah dorongan kepada anak untuk berperilaku baik sehingga akan mengurangi hal-hal yang tidak di harapkan di kemudian hari.

Orang Tua sebagai Penyempurna Pendidikan Anak

Orang tua sebagai pendidik juga dapat dikatakan penyempurna pendidikan anak yang selama di sekolah hanya fokus pada penyampaian materi-materi pembelajaran. Seperti yang diketahui bahwa pendidikan di Indonesia masih terorientasi pada pengerjaan tugas dan menekankan pada pencapaian akademik atau perkembangan kognitif dan kurang memperhatikan perkembangan afektif dan psikomotorik. Orang tua sebagai orang terdekat dapat secara langsung mendidik anak dengan mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik. Contoh dalam aspek afektif ialah orang tua menunjukkan sikap bertutur kata yang baik dan sopan kepada siapa saja, dan contoh aspek psikomotorik adalah orang tua mengarahkan anak untuk menekuni kegemarannya, misalnya anak senang melukis maka peran orang tua di sini adalah membimbing anak untuk menekuni kegemarannya tersebut.

Wabah Covid-19 berdampak pada semua tatanan termasuk pendidikan. Sekolah menggunakan strategi BDR untuk semua jenjang termasuk SD dan PAUD. Peran orang tua dalam hal inilah sangat dibutuhkan untuk memberikan edukasi pada anak agar anak dapat memahami materi dari guru dengan baik. Peran orang tua sebagai pendidik yaitu memberikan edukasi,menjadi role model bagi anak, dan sebagai penyempurna pendidikan anak.

Disetiap musibah pasti terdapat hikmah, begitu juga dengan pandemi Covid-19. Bagi orang tua terdapat hikmah tersendiri yaitu orang tua dapat secara langsung memantau pembelajaran anaknya, orang tua juga dapat membimbing anaknya secara langsung dalam membantu kesulitan yang anak hadapi. Dengan seperti itu akan terbangun kedekatan antara anak dan orang tua yang mungkin selama sebelum pandemi kurang adanya kedekatan.

Harapannya peran-peran yang penulis telah paparkan tadi dapat membuat kesadaran orang tua sebagai pendidik lebih memaksimalkan lagi perannya, pada masa pandemi anak sangat membutuhkan dukungan, peran, serta perhatian dari orang tua. Jangan sampai pada masa pandemi kebutuhan pendidikan anak tidak tercukupi karena kurangnya peran dan perhatian dari orang tua. Orang tua harus memperhatikan pendidikan anak dengan cara memaksimalkan perannya sebagai pendidik agar anak-anak tumbuh menjadi pribadi berkarakter,berpendidikan dan sesuai dengan yang diharapkan.

Referensi : Kurniati dkk.(2021). Analisis Peran Orang Tua dalam Mendampingi Anak di      Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini,5(1),241-256.

Pengirim : Kinanti Anggit Rahayu (Email : 2017402040@mhs.iainpurwokerto.ac.id) Alamat rumah : Desa Gelang Kecamatan Rakit Kabupaten Banjarnegara,Jawa Tengah. Sedang menempuh studi di Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan,Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri Purwokerto. Narahubung 083890106708.

Ingin karya tulis Anda terpublikasi di situs web www.salamedukasi.com GRATIS,  info lebih lanjut silahkan klik di sini.

0 Response to "Menengok Peran Orang Tua sebagai Pendidik Anak di Masa Pandemi Oleh Kinanti Anggit Rahayu, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Prof. KH. Saifuddin Zuhri"

Post a Comment