Realita Pembelajaran Melalui Daring (Dalam Jaringan) / Online oleh Resti Pebrianti

Tidak dapat dipungkiri lagi, pada masa pandemi Covid-19 ini, kita dituntut untuk mengikuti protokol kesehatan agar terhindar dan bisa memutus mata rantai penyebaran virus corona. Salah satu protokol kesehatan yang dilakukan adalah menjaga jarak dengan mengurangi perkumpulan ataupun keramaian. Dampak ini berpengaruh pada sistem pembelajaran yang ada di Indonesia yang dulunya belajar secara tatap muka atau lebih dikenal dengan luring, sekarang  menggunakan sistem daring (Dalam Jaringan). Apakah sistem daring ini akan berjalan sesuai rencana?

Berbagai kesulitan dialami oleh para peserta didik saat ingin menambah ilmu pengetahuannya dengan belajar sistem daring. Sistem ini terlihat baru dan masih sukar dilakukan karena masih adanya peserta didik yang masih gagap dengan tekhnologi saat ini. Demi meraih cita-cita yang diimpikan, peserta didik harus memiliki semangat yang kuat dan tetap belajar mengikuti arus globalisasi saat ini.

Banyak waktu yang harus diluangkan untuk membiasakan peserta didik melakukan proses pembelajaran dengan sistem daring, contohnya: peserta didik harus bisa disiplin diri untuk belajar mandiri. Penyediaan fasilitas dan sumber daya juga diperlukan pada proses pembelajaran dengan sistem daring. Untuk menunjang pemahaman tentang pembelajaran, peserta didik juga harus terbiasa belajar sistem ini.


Tahap awal yang dilakukan peserta didik adalah belajar sistem proses pembelajaran daring, dari belajar menggunakan android hingga menggunakan aplikasi yang digunakan pada sistem belajar daring. Jika sudah lancar menggunakan sistem penunjang belajar daring ini, peserta didik akan lebih mudah mengikuti proses pembelajaran secara efektif. Nah, peserta didik juga tidak akan merasa bingung dan mumet dengan pelajarannya, peserta didik akan lebih santai dalam belajar daring jika sudah menguasai teknik sistem Daring walaupun tidak secepat dan semudah yang dibayangkan.

Peserta didik yang dominan mengeluh pada sistem pembelajaran masa pandemi covid-19 adalah peserta didik yang tinggal dipelosok daerah, Contohnya saja Ratih yang berasal dari pelosok di Desa Kaiti, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Jaringan yang kurang memadai di daerah ini membuat sistem pembelajaran rumit dilakukan, jika Ratih ingin mengikuti proses pembelajaran dengan baik, ia harus pergi ke kota terlebih dahulu untuk mencari jaringan. Ini bukan hanya sekali dilakukan, bahkan harus berulang kali agar bisa ikut melakukan proses pembelajaran. Tetapi semangat dan tekadnya yang akan terus mendampinginya agar bisa belajar.

Semangat memang kunci efektif yang digunakan pada masa pandemi ini. Untuk apa menyesali masa ini, toh ini sedang berlangsung dan mesti dihadapi. Tidak ada kata yang sia-sia dalam melakukan sesuatu yang baik. Belajar sistem daring termasuk upaya yang memang harus dilakukan agar kita dapat memutus penyebaran mata rantai Covid-19. Lantas apakah sistem daring digunakan untuk belajar atau malah belajar untuk memahami sistem daring?. Nah, ternyata hal ini memang sejalan, peserta didik harus belajar untuk melakukan proses pembelajaran dengan sistem daring dan sistem daring dilakukan agar peserta didik bisa belajar dari rumah tanpa melakukan perkumpulan atau keramaian.

Pengirim : Resti Pebrianti (restipebrianti63@yahoo.com) - Rokan Hulu, Riau.


Ingin karya tulis Anda terpublikasi di situs web www.salamedukasi.com 
GRATIS,  info lebih lanjut silahkan klik di sini.

0 Response to "Realita Pembelajaran Melalui Daring (Dalam Jaringan) / Online oleh Resti Pebrianti"

Post a Comment