Motivasi Hidup Anak Dikelilingi Oleh Orang-Orang Yang Sangat Menyayangi Mereka Oleh Gina Putri Rahmayadi dari Kramat Jati, Jakarta Timur

Sahabat Edukasi yang berbahagia… Seorang anak merupakan hadiah terindah dari Sang Pencipta. Entah anak itu pendek, tinggi, berkulit putih, sawo matang, bermata sipit, bermata lebar, berhidung mancung, berhidung pesek dan masih banyak lagi. Tuhan menciptakan seorang anak dalam berbagai macam versi yang berbeda. Contohnya, ada seorang anak yang ahli dalam bidang akademik. Ada juga seorang anak yang ahli dalam bidang non-akademik. Namun, ada juga yang ahli dalam bidang keduanya. Tak hanya itu, seorang anak yang baru berusia beberapa bulan saja sudah mampu mengamati orang-orang yang ada di sekitarnya.

Seiring berjalannya waktu, usia mereka pun mulai bertambah. Mereka mulai memasuki tahap kanak-kanak, dimana ketika itu, seorang anak dapat mencontoh perilaku orang-orang yang ada di sekitarnya dan mempraktekkannya. Karena pada masa itulah, para balita masih merasa penasaran terhadap apa yang mereka anggap menarik. Disinilah peran orangtua mulai bertambah besar. Karena mereka harua berperilaku super baik agar si anak dapat menontohnya. Tak hanya dalam berperilaku, orangtua pun juga harus berperan penting dalam pendidikan anaknya. Peranan yang begitu besar untuk sang anak mampu memengaruhi sikap, sifat dan perilakunya di kehidupan sehari-hari.

Kebanyakan yang terjadi saat ini di belahan dunia manapun, termasuk Indonesia, para orangtua banyak yang meninggalkan anaknya. Bukan meninggalkan, namun semacam penelantaran kasih sayang terhadap anaknya. Mereka selalu memberikan materi di awal-awal kehidupan sang anak. Bagi mereka, orangtua, sang anak mampu merasa bahagia jika semua kebutuhannya terpenuhi. Jika keinginan sang anak dikabulkan. Ya, memang sang anak akan sangat merasa bahagia jika kebutuhan materialnya terpenuhi. Namun, tahukah para orang tua, jika yang sang anak butuhkan bukan hanya kebutuhan materi saja melainkan mereka juga memerlukan kebutuhan rohani. Jiwa mereka hampa tanpa adanya kasih sayang dari para orangtua. Mereka merasa hampa tanpa kehadiran orangtua di sisinya.


Jika kita telusuri lebih dalam, bukan hanya peran orang tua saja yang penting dalam kehidupan serta pendidikan sang anak. Namun, peran keluarga juga tak kalah penting untuk menyongsong kehidupan masa depan si anak. Ketika kita melarang si anak untuk melakukan sesuatu hal yang di sukai, si anak akan terus melawannya dengan selalu melakukan hal tersebut. Ketika kita memarahinya pada saat si anak melakukan suatu kesalahan, si anak bahkan mampu mengulanginya tanpa ada perasaan rasa bersalah. Mengapa demikian? Karena yang dibutuhkan oleh seorang anak adalah dorongan dan motivasi dari orang-orang yang disayanginya agar si anak dapat melakukan suatu perubahan dalam hidupnya. Bukan ditentang atau di jauhi dari kegemarannya. Dan, ketika si anak melakukan suatu kesalahan akibat ketidaktahuannya akan suatu hal, jangan pernah mencoba untuk memarahinya. Karena yang dia tau, setiap amarah yang keluar dari mulut orang terkasihnya, akan selalu tertanam kuat di otak si anak. Di kemudian hari, ketika dia beranjak dewasa. Dia akan melakukan hal yang sama seperti dulu ketika orang-orang terkasihnya memarahinya dan menyalahkannya akan suatu hal.

Setelah mereka menjalani masa kanak-kanaknya, mereka akan memasuki tahapan remaja. Dimana ketika itu, seorang anak mulai bisa memahami seperti apa perannya di lingkungan tersebut. Dalam keadaan inilah, si anak mulai mencari jati dirinya masing-masing. Mulai menemukan hal-hal yang baru dan akan mencobanya. Peran orang tua disini ialah dapat mengontrol apapun yang dilakukan si anak. Jangan pernah melarangnya jika hal yang ia lakukan masih tergolong perbuatan yang baik. Namun, jika lambat laun hal yang ia lakukan merupakan suatu hal yang akan berdampak buruk baginya, nasehatilah ia agar segera meninggalkan kegiatan tersebut tanpa ada kekerasan fisik sedikitpun.

Pada fase remaja, mereka beranggapan bahwa orang dewasa adalah hal yang patut dicontoh untuk kehidupannya. Hal yang akan menjadi kewajaran jika orang dewasalah yang melakukannya. Hal yang akan menjadi kebiasaan jika orang dewasalah yang mempraktekkkannya. Mereka akan senantiasa mengikuti para orang dewasa sebagai sesuatu yang dijadikan panutan. Tak mudah bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut sendirian. Apalagi ketika mereka baru beranjak remaja, mereka, si anak, sangat membutuhkan dorongan dari para orang terkasihnya. Peran orangtua, keluarga, lingkungan pun juga sangat penting dalam fase ini. Orangtua mendidiknya dengan cara yang tepat, dengan tidak melarang hak mereka sebagai anak. Memberikan kebebasan dengan memilih hal yang masih wajar bagi kehidupannya. Dan selalu berada di sisinya ketika sang anak telah lelah berkelana mencari jati dirinya.

Memang tak mudah melakukan semua hal yang diinginkan oleh sang anak. Jika terus mengikuti kemauannya, berarti para orang tua telah memanjakannya. Jika terus melarang keinginannya, berarti para orangtua telah terlalu keras padanya. Sulit memang, namun, jika kita bisa melihat dari sudut pandang yang berbeda. Ada banyak hal yang dapat dilakukan oleh para orangtua dan anggota keluarga si anak dalam mendidik, menjaga dan menyayanginya. Saya sebagai penulis, bukan bermaksud menggurui. Saya hanya memberikan saran bagi para pembaca. Dan kebetulan, saya adalah remaja yang masih berumur 18 tahun.

Ketika si anak sangat ingin  mencoba suatu hal yang baru, bimbinglah dia. Dekatilah dia. Ajaklah dia bersama-sama untuk melakukan suatu percobaan akan hal baru tersebut. Jika si anak tidak menginginkannya, lepaslah ia secara perlahan. Percayakanlah sepenuhnya pada si anak. Percayalah bahwa si anak bisa melakukannya. Para orangtua dan keluarga pun hanya dapat memantaunya dari jarak yang lumayan jauh. Dan ketika si anak merasa lelah dalam melakukan hal baru tersebut, rangkullah dia. Jadikanlah dia sebagai teman agar si anak mampu mengeluarkan isi hatinya pada para orangtua, dan mungkin juga keluarganya. Tak ada salahnya, kan, jika kita juga bisa berperan sebagai teman yang baik untuk si anak? Karena sebuah bangunan takkan bisa berdiri kuat jika fondasinya berantakan. Begitu juga bagi si anak, fondasinya untuk hidup adalah karena dorongan dan motivasi dari orang-orang terkasihnya. Fondasinya untuk bertahan adalah karena mereka selalu ingin dikelilingi oleh orang-orang yang sangat menyayangi mereka.

Penulis : Gina Putri Rahmayadi (Jl. Dukuh  V dalam Kramat Jati) Email : ginarahmayadi@gmail.com

Ingin karya tulis Anda terpublikasi di situs web www.salamedukasi.com GRATIS,  info lebih lanjut silahkan klik di sini.

0 Response to "Motivasi Hidup Anak Dikelilingi Oleh Orang-Orang Yang Sangat Menyayangi Mereka Oleh Gina Putri Rahmayadi dari Kramat Jati, Jakarta Timur"

Post a Comment