Sahabat Edukasi yang
berbahagia… Korps Pegawai Republik Indonesia, atau disingkat KORPRI, adalah
organisasi di Indonesia yang anggotanya terdiri dari Pegawai Negeri Sipil,
pegawai BUMN, BUMD serta anak perusahaan. Sedangkan perangkat Pemerintah Desa
Tidak menjadi anggota Korpri telah memiliki Organisasi Profesi yang bernama
PPDI atau Persatuan Perangkat Desa Indonesia. Meski demikian, KORPRI seringkali
dikaitkan dengan Pegawai Negeri Sipil. Kedudukan dan kegiatan KORPRI tak
terlepas dari kedinasan.
KORPRI yang didirikan
pada tanggal 29 November 1971 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 82 Tahun
1971, yang merupakan wadah untuk menghimpun seluruh Pegawai Republik Indonesia.
Selama Orde Baru, KORPRI dijadikan alat kekuasaan untuk melindungi pemerintah
yang berkuasa waktu itu. Namun sejak era reformasi, KORPRI berubah menjadi
organisasi yang netral, tidak berpihak terhadap partai politik tertentu.
Panca Prasetya Korps
Pegawai Republik Indonesia
Organisasi KORPRI
memiliki struktur kepengurusan di tingkat pusat maupun di tingkat kementerian.
lembaga pemerintah non-kementerian, atau pemerintah daerah. Saat ini kegiatan
KORPRI umumnya berkiprah dalam hal kesejahteraan anggotanya, termasuk
mendirikan sejumlah badan/lembaga profit maupun nonprofit.
Pegawai Negeri Sipil
atau PNS memiliki lima butir janji atau komitmen terhadap Negara Kesatuan
Republik Indonesia, pemerintah dan masyarakat umum. PNS secara non kedinasan
tergabung dalam wadah KORPRI. Panca Prasetya Korps Pegawai Republik Indonesia
disebut juga sebagai sumpah/janji pegawai negri sipil yang bertujuan agar dapat
menciptakan sosok PNS yang profesional, jujur, bersih dari segala korupsi,
kolusi, nepotisme, berjiwa sosial, dan sebagainya.
Panca Prasetya Koprs
Pegawai Republik Indonesia:
Kami Anggota Korps
Pegawai Republik Indonesia adalah insan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berjanji:
1. Setia dan taat kepada negara kesatuan dan pemerintah Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara,serta memegang teguh
rahasia jabatan dan rahasia negara;
3. Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat di atas kepentingan
pribadi dan golongan;
4. Memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta kesetiakawanan Korps
Pegawai Republik Indonesia ;
5. Menegakkan kejujuran, keadilan, dan disiplin serta meningkatkan
kesejahteraan dan profesionalisme.
Uraian di atas
dikutip dari laman https://id.wikipedia.org/wiki/Korps_Pegawai_Republik_Indonesia
Sehubungan dengan
Hari Ulang Tahun Ke-48 Korps Pegawai Republik Indonesia Tahun 2019 ini, berikut
sambutan tertulis Presiden
Republik Indonesia selaku Penasihat Nasional Korpri pada
Hari Ulang Tahun Ke-48 KORPRI
Tahun
2019, selengkapnya sebagai berikut:
BismiIIahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum WarahmatuIIahi
Wabarakatuh,
Salam
Sejahtera Bagi Kita Semua,
Om Swastyastu,
Namo Buddhaya,
Salam
Kebajikan,
Yang
saya hormati:
Para
Menteri Kabinet lndonesia Maju,
Para
Kepala Lembaga Pemerintah Non Kementerian;
Ketua
Umum dan Pengurus KORPRI Nasional;
Para
Eselon I Kementerian;
Segenap
anggota KORPRI;
Hadirin
dan undangan yang saya muliakan.
Pertama-tama, selaku Presiden Republik lndonesia dan Penasihat Nasional KORPRI, saya mengucapkan selamat ulang tahun kepada seluruh anggota KORPRI dimanapun saudara berada, baik yang ada di tanah air maupun di seluruh perwakilan Republik lndonesia di Luar Negeri.
Saya ingin menyampaikan salam sekaligus apresiasi khusus pada anggota KORPRI yang bertugas di pelosok-pelosok negeri, di pulau-pulau terdepan, di kawasan perbatasan dan wilayah-wilayah terisolir. Mereka adalah abdi negara yang menjalankan tugas dengan penuh dedikasi, untuk memastikan negara hadir di seluruh penjuru tanah air. Terima kasih atas pengabdian yang saudara-saudara berikan kepada rakyat, bangsa dan negara.
Hadirin dan segenap anggota KORPRI yang saya hormati,
Saat ini, kita berada di dunia yang berubah dengan cepat, yang sangat berbeda dengan dua puluh, tiga puluh atau empat puluh tahun yang lalu. Revolusi industri jilid ke-4 telah mendisrupsi segala lini kehidupan, bukan hanya cara dalam berkomunikasi tapi juga dalam cara mengelola pemerintahan.
Di sisi lain, persaingan antarnegara juga semakin sengit untuk berebut teknologi, berebut pasar dan memperebutkan talenta-talenta hebat yang digunakan untuk memajukan negaranya.
Dalam menghadapi perubahan dan persaingan itu, kita tidak boleh takut. Kita harus menghadapi persaingan itu dengan cara-cara baru, dengan terobosan-terobosan baru. Kecepatan, kreativitas dan inovasi adalah kunci. Cara-cara lama yang monoton, yang tidak kompetitif tidak bisa diteruskan lagi. Kita harus bisa lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan negara lain.
Karena itu, saya mengajak seluruh anggota KORPRI untuk mengambil jalan perubahan, melakukan reformasi secara berkelanjutan. Tidak ada lagi pola pikir lama. Tidak ada lagi kerja linear. Dan tidak ada lagi kerja rutinitas. Birokrasi harus berubah. Kita harus membangun nilai-nilai baru dalam bekerja, cepat beradaptasi dengan perubahan.
Saya mengajak seluruh Anggota KORPRI untuk terus menerus bergerak mencari terobosan, terus-menerus melakukan inovasi. Pelayanan yang ruwet, berbelit-belit dan yang menyulitkan rakyat, harus kita pangkas. Kecepatan melayani menjadi kunci reformasi birokrasi.
Orientasi birokrasi harus betul-betul berubah, bukan lagi berorientasi pada prosedur, tapi lebih berorientasi pada hasil nyata. Panjangnya rantai pengambilan keputusan juga harus bisa dipotong, dipercepat dengan cara penerapan teknologi. Bahkan saya sudah minta eselon 3 dan 4 untuk ditiadakan, sehingga pengambil keputusan bisa lebih cepat. Hal yang pahit harus kita lakukan. Karena di era persaingan antarnegara yang semakin sengit seperti saat ini jika kita lambat, kita pasti tertinggal. Karena itu ukurannya adalah bukan lebih baik dari sebelumnya tapi lebih baik dari negara lain yang menjadi saingan kita.
Saya juga sering mengingatkan bahwa kita harus mengurangi kegiatan seremonial yang sifatnya rutinitas dan lebih meningkatkan produktivitas serta berorientasi pada hasil. Tugas birokrasi adalah memastikan rakyat terlayani dengan baik serta program-program pembangunan betul-betul terdelivered, dirasakan manfaatnya oleh rakyat. Sekedar melayani saja sudah tidak cukup, pelayanan yang diberikan harus baik dan diimbangi dengan kemudahan serta kecepatan.
Dengan kemajuan teknologi, cara kerja birokrasi juga harus berubah. lnovasi teknologi harus bisa mempermudah, bukan mempersulit pekerjaan. Kemajuan teknologi adalah instrumen untuk mempercepat penyelesaian masalah. Masalah saat ini harus kita selesaikan dengan smart shortcut yang lebih cepat, lebih efisien dan lebih memberikan dampak yang luas.
Hadirin dan segenap anggota KORPRI yang saya banggakan,
Kita harus optimis menatap masa depan. Kita harus percaya diri menghadapi tantangan kompetisi global. Kita harus yakin menjadi salah satu negara terkuat di dunia. Menjadi negara pemenang.
Kuncinya adalah kita mau bersatu. Persatuan dan kesatuan adalah pengikat kita untuk menuju lndonesia maju. Tanpa persatuan, kemajemukan negara kita, tidak akan pernah menjadi energi kolektif untuk mencapai kemajuan. Tanpa persatuan, kita akan menjadi negara yang lemah dan pecundang.
Karena itu, saya mengajak pada seluruh anggota KORPRI yang tersebar di seluruh lndonesia menjadi garda terdepan dalam merajut persatuan, menjaga tali persaudaraan sebagai satu saudara se-bangsa dan se-tanah air.
Kita harus ingat bahwa negara kita adalah negara besar. Negara dengan 17 ribu pulau, dengan agama, suku, budaya dan bahasa daerah yang beragam. Kita adalah negara yang ber-bhinneka tunggal ika. Keberagaman ini adalah kekuatan kita. Kemajemukan adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Esa kepada bangsa lndonesia, yang harus kita jaga dan rawat bersama-sama.
Hadirin dan segenap anggota KORPRI yang saya hormati,
Mengakhiri sambutan saya ini, saya ingin sekali lagi menyampaikan salam hangat kepada segenap anggota KORPRI dimanapun saudara-saudara berada. selamat bertugas, Ianjutkan pengabdian dan karya terbaik Saudara-saudara bagi rakyat, bangsa dan negara.
Terima
kasih,
Wassalamu'aIaikum warahmatuIIahiwabarakatuh
Om Shanti Shanti
Shanti Om,
Namo Buddhaya.
Jakarta,
29 November 2019
PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
JOKO
WIDODO
0 Response to "Teks Naskah Sambutan Presiden RI Dalam Peringatan HUT Ke-48 KORPRI Tahun 2019"
Post a Comment