Sahabat
Edukasi yang berbahagia…
Membaca
dapat membuka dunia, dengan membaca, seseorang dapat mengetahui hampir apapun
yang ia ingin ketahui tanpa pergi ke suatu tempat tentunya.
Karena pembaca dapat mengetahui segala informasi yang dibutuhkan dari buku-buku yang ditulis oleh para penulis profesional di bidangnya masing-masing.
Karena pembaca dapat mengetahui segala informasi yang dibutuhkan dari buku-buku yang ditulis oleh para penulis profesional di bidangnya masing-masing.
Di
negara-negara maju pun sudah terbukti bahwasannya kebudayaan baca yang ada
dalam suatu masyarakat di suatu negara tersebut memiliki andil yang besar dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan tentunya akan berpengaruh pada kemajuan
suatu negara dalam waktu yang relatif cepat.
Terlebih pada lingkungan sekolah, bagi peserta didik membaca itu adalah “makanan otak”, di mana dengan membaca meraka akan dapat lebih meningkatkan pemahaman terhadap suatu pembelajaran sekaligus dapat mengembangkan serta memperluas wawasan pengetahuan yang lebih berkualitas dan komprehensif.
Terlebih pada lingkungan sekolah, bagi peserta didik membaca itu adalah “makanan otak”, di mana dengan membaca meraka akan dapat lebih meningkatkan pemahaman terhadap suatu pembelajaran sekaligus dapat mengembangkan serta memperluas wawasan pengetahuan yang lebih berkualitas dan komprehensif.
Dengan
begitu, jika kuantitas membaca pada buku-buku yang positif serta membaca dengan
berorientasi pada kualitas, maka pada akhirnya SDM si pembaca pun dipastikan
akan dapat meningkat dari waktu ke waktu. Sehubungan dengan hari buku sedunia
yang dirayakan setiap tanggal 23 April ini, berikut share info khusus yang terkait hari buku sedunia yang bertajuk “Selamat
Hari Buku Sedunia” dari situs Kemdikbud selengkapnya…
Hari
Buku Sedunia! World Book Day atau
Hari Buku Sedunia adalah acara tahunan yang dirayakan setiap tanggal 23 April.
Acara ini mulai dianjurkan oleh UNESCO pada 23 April 1995. Pada Hari Buku
Sedunia, berbagai negara menyelenggarakan aktivitas untuk membuka mata
masyarakat mengenai dunia membaca, dunia penerbitan buku, hingga hak cipta.
Hari Buku Sedunia juga menjadi momen untuk mengajak masyarakat lebih mengenali
karya-karya atau bahan bacaan yang menarik.
Berdasarkan
data UNESCO tahun 2012, indeks minat baca Indonesia baru mencapai 0,0001.
Artinya, dalam setiap 1.000 orang Indonesia, hanya ada satu yang mempunyai
minat baca. Sementara dari data Survey Badan Pusat Statisitik (BPS) pada tahun
2012, didapatkan bahwa sumber informasi penduduk Indonesia berusia 10 tahun ke
atas diperoleh dari televisi (91,68 %), dan hanya sekitar 17,66 % yang menyukai
membaca surat kabar, buku atau majalah. Data Bank Dunia pun menunjukkan minat
baca anak Indonesia termasuk rendah, yaitu sekitar 51,7 %, lebih rendah dari Philipina 52,6 %, Thailand
65,1 %, Singapura 74 % dan Jepang 82,3 %.
Baca
juga : Kebiasaan Membaca Dapat Meningkatkan Kemampuan Bicara, Menulis, dan Karier Pekerjaan / Profesi.
Dalam
rangka memperingati Hari Buku Sedunia, Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) akan menyelenggarakan aktivitas untuk meningkatkan
minat baca generasi bangsa, khususnya anak-anak. Perpustakaan Kemendikbud akan
menggelar kegiatan “Pencanangan Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita (Read Aloud) untuk Anak”. Kegiatan ini
akan berlangsung pada bulan Mei 2015.
Kegiatan
“Pencanangan Gerakan 10 Menit Membacakan Cerita (Read Aloud) untuk Anak” bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan anak
pada buku, serta meningkatkan minat baca pada anak. Membacakan buku buat anak
memiliki dampak luar biasa pada perkembangan anak. Dalam kegiatan ini,
direncanakan Mendikbud Anies Baswedan akan membacakan buku cerita di depan
anak-anak usia dini.
Selain
itu, para guru dan orang tua juga dapat mengikuti workshop Read Aloud untuk
bekal membacakan buku cerita bagi anak-anak. Read Aloud adalah metode
mengajarkan membaca yang paling efektif
untuk anak-anak karena dengan metode ini kita bisa mengkondisikan otak anak
untuk mengasosiasikan membaca sebagai suatu kegiatan yang menyenangkan. Orang
tua dan guru yang membacakan cerita kepada anak-anak dapat menjadi contoh bagi anaknya
(reading role model). (Desliana Maulipaksi)
Referensi artikel : Selamat Hari Buku Sedunia! – Kemdikbud RI
Referensi artikel : Selamat Hari Buku Sedunia! – Kemdikbud RI
0 Response to "Hari Buku Sedunia Setiap Tanggal 23 April, Momentum Tepat Peningkatan Kebiasaan / Budaya Membaca"
Post a Comment